“Sabar,sabar,sabar!Sila bertenang!”
aku sangat perlukan seseorang untuk ungkapkan itu kepada aku. Maaf aku pinta kepada kawan-kawan hari ini sekiranya mimik muka aku tak seperti selalu. Aku terasa benar-benar terluka petang ini. Terluka dilukakan diri sendiri. Kenapa Anis selalu saja careless? Sudah ditulis tapi tidak diselitkan. Membentak rasanya persoalan itu dalam kepala otak yang membelenggu. Aku pujuk Si Dia yang makin terkulai, bimbang dia akan menyalahkan takdir. Jangan Hati, kau diuji bukan untuk terkulai, bukan untuk kau angkat bendera putih itu setingginya, tapi kau diuji supaya kau terus tunduk dan yakin, Allah always knows the best! Setiap percaturanNya, hanya Dia yang tahu, beyond the reasonable eyes. Aku mungkin takkan nampak apa,kenapa dan mengapa ia diatur sebegitu rupa, tapi bersabarlah hatiku sayang :) Dia ada untukmu, Dia ada menyayangimu, Dia ada setia mendengar setiap titis tangismu.bersyukurlah,impaknya masih belum memakan diri lagi.ya!saya bersyukur untuk itu!
Mungkin kau senang saja terluka disebabkan siri-siri kehidupanmu yang lalu. Aku bersalah padamu kerna sering melukaimu dengan perkara-perkara yang tak aku jangka akan aku lalui suatu ketika dulu. Yang tak pernah terfikir dek akal kecilku pada waktu dulu. Tapi Hati, kan Anyah selalu ingatkan, family sentiasa ada kan? Mak dan Ayah kan ada. Anyah dan Abang tak cukupkah lagi? Aku tenang setiap kali Encik Afifi memujuk kau, Hati. Jangan biar peristiwa semalam terus menghantui dirimu. Simpanlah ia sekemasnya, bungkuskan ia lebih tebal lagi, agar ia tak serapuh kertas belacan, agar ia takkan membuka lagi episod duka itu. Jangan cepat kau terluka, jangan jadi lembik okay! Bangun!
Kawan-kawan, terima kasih atas doa kalian yang tak putus-putus. Terima kasih sebab selalu memahami aku. Muchas gracias!
3 comments:
uh..coretan yg menyentuh hati.bersabarlah sahabatku..ada hikmah di sebalik percaturanNya itu.
p/s : sekadar itu yang mampu diungkap :(
Btol.. Sbarlah anis. Ade hikmahnye.. Supaye anis lbih brhati2..
sabar ye sygku..=)
Post a Comment